BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Legenda Coban Rondo merupakan salah satu Legenda yang berasal dari Kota
Malang. Legenda Coban Rondo juga sangat berkaitan dengan objek wisata air
terjun Coban Rondo yang ada di Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Legenda ini begitu
menyita perhatian masyarakat sampai – sampai objek wisatanya pun tidak pernah
sepi pengunjung. Kehadiran para pengunjung tersebut seakan ingin membuktikan
kebenaran legenda tersebut.
Sebagai masyarakat Kota Malang, Kami ingin melestarikan salah satu budaya
daerah tersebut dengan mengangkat legenda tersebut sebagai Tema dalam Karya
Ilmiah kami. Kami ingin mengetahui bagaimana perwatakan tokoh dalam legenda
tersebut. Disamping itu kami juga ingin mengetahui bagaimana sudut pandang
pengarang dan fokus pengisahan dalam legenda tersebut karena, legenda ini
memiliki begitu banyak versi dari masing – masing pengarang yang coba
membukukan legenda ini.
Hal – hal itulah yang melatarbelakangi penulisan Karya
Ilmiah kami yang berjudul: Analisis Karakter Tokoh, Sudut Pandang Pengarang,
dan Fokus Pengisahan dalam Legenda Coban Rondo.
B.
Tujuan
Tujuan dibuatnya karya tulis ini antara lain adalah, sebagai berikut:
1. Mengetahui Legenda air terjun Coban
Rondo
2.
Mengetahui tempat
wisata Jatim Park.
C.
Metode Penulisan
Dalam pembuatan karya tulis ini metode
yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat dan sesuai dengan bahasan
yang ada adalah, sebagai berikut:
1.
Metode
observasi
Dengan menggunakan metode ini
penulis berusaha mengumpulkan data-data lebih lanjut dengan cara
melakukan penelitian terhadap objek yang dingkat penulis dalam karya tulis ini
yaitu Legenda Coban Rondo dan Jatim Park.
2.
Metode Study Pustaka
Dengan menggunakan metode ini
penulis mengumpulkan data-data yang bersumber dari buku-buku kajian teori yang
berkaitan dengan bahasan yang akan disampaikan dalam bahasan karya tulis ini
yaitu Legenda Coban Rondo dan Jatim Park.
3. Metode
Interview
Dengan menggunakan metode ini
penulis mengumpulkan data – data lebih lanjut dengan cara melakukan wawancara
mengenai objek yang diangkat penulis yaitu Legenda Coban Rondo dan Jatim Park.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Wisata
Jatim Park Malang
Jatim Park adalah sebuah tempat
rekreasi dan taman belajar yang terdapat di Kota Batu, Jawa Timur. Obyek wisata ini berada sekitar
20 km barat Kota Malang, dan
kini menjadi salah satu icon wisata Jawa Timur. Obyek wisata ini
memiliki 36 wahana, diantaranya kolam renang raksasa (dengan latar belakang
patung Ken Dedes, Ken Arok, dan Mpu Gandring), spinning coaster, dan drop
zone. Wahana pendidikan yang menjadi pusat perhatian diantaranya adalah Volcano
dan Galeri Nusantara yang juga terdapat tanaman agro, diorama binatang
langka, dan miniatur candi-candi.
Sedikit berbeda
dengan Jatim park 1 yang lebih ditujukan sebagai taman bermain dan hiburan,
Jatim park 2 lebih menunjukan tempat belajar selain tempat bermain. Jatim park
2 mengusung konsep belajar ilmu alam, biologi dan pembelajaran satwa yang
disajikan dengan latar belakang sesuai habitatnya. Jawa Timur Park 2 dibangun
di wilayah Oro-Oro Ombo Kota Batu. Jatim
park 2 terdiri dari Museum Satwa, Batu Secret Zoo dan Pohon Inn Hotel.
Museum
Satwa merupakan Museum Terbesar dan terlengkap. Menyajikan satwa dari
berbagai belahan dunia antara lain dari Afrika, Amerika, Australia, Eropa dan
Antartika. Mengusung konsep museum masa kini (kotemporer) serta menggabungkan
antara seni lukis, technologi, dan ilmu pengetahuan khususnya satwa.
Pada bagian depan
pengunjung akan disuguhkan bangunan bergaya klasik romawi dengan pilar-pilar
besar dan tinggi terlihat sangat memukau. Pada kiri dan kanan bangunan terdapat
patung gajah dengan ukuran besar. Sedangkan pada bagian depan, patung-patung
lucu menjadi hal yang menarik untuk anak-anak. Ada pula lampu-lampu dengan
bentuk rusa yang tampak indah saat malam hari.
Sajian dalam Museum Satwa ini sangat
beragam, di dalamnya ada sekitar 84 diorama satwa dari berbagai penjuru dunia,
dari dalam maupun luar negeri. Diorama ini memberi gambaran yang seakan-akan
nyata tentang kehidupan satwa di habitatnya di alam liar dengan menggunakan
hewan awetan murni.
Tak ketinggalan, terdapat diorama
pemandangan alam dari berbagai tempat yang berbeda di berbagai belahan benua.
Seperti diorama pemandangan alam yang berbatu, bersalju, hutan yang sedang
terbakar dan lain-lain. Sajian lain yang cukup menarik adalah koleksi fosil,
fosil yang dipamerkan di sini adalah fosil tiruan dari bahan fiberglass.
Fosil-fosil ini akan memberi pengetahuan kepada pengunjung bagaimana bentuk
fosil itu dan bagaimana para ahli satwa purbakala merekonstruksi gambaran satwa
yang hidup di masa jutaan tahun yang lalu.
Museum Satwa juga dilengkapi
fasilitas Teater, menyajikan film-film tentang satwa dan kehidupannya di alam
liar, ditambah dengan simulasi anatomi satwa agar pengunjung bisa mengetahui
seluk-beluk satwa dengan lebih baik. Jika masih kurang puas dengan penjelasan
tentang satwa, para guide yang profesional siap memandu wisatawan untuk
menerangkan dan memberi informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung.
Setelah puas
berkeliling pengunjung dapat menikmati beristirahat sambil menikmati santapan
ala museum satwa dengan suasana pedesaan di Warung Desa atau belanja oleh-oleh
khas Museum Satwa di Toko Souvenir yang telah tersedia.
Fasilitas
- Tempat parkir yang nyaman dan
aman berada di lahan seluas 2 ha.
- Bangunan Indoor yang dibangun
diatas lahan kurang lebih 1 Ha dari 15 ha area Jawa Timur Park
- Menyajikan ratusan diorama
satwa dari berbagai penjuru dunia, yang divisualisasikan sesuai dengan
habitatnya.
- Insektarium yang berisi ribuan
jenis serangga dari berbagai negara di belahan dunia.
- Pengetahuan satwa yang
disajikan melalui keterangan-keterangan yang berada disetiap diorama, baik
dari jenis satwa, kebiasaan satwa dan juga asal satwa tersebut.
- Khasanah pengetahuan fauna
sebagai tempat dan pembelajaran melalui kuis dan tebak-tebakan tentang
satwa.
- Guide yang profesional
- Fasilitas umum toilet dan
musholla yang bersih dan nyaman.
- Tempat istirahat yang terletak
di warung desa, dengan desain pedesaan dan style pedesaan.
- Fasilitas hot spot di khasanah
pengetahuan fauna dan warung desa.
Koleksi Museum
Satwa
Sesuai namanya,
koleksi yang dipamerkan di Museum Satwa adalah berbagai binatang baik yang ada
di dalam negeri atau luar negeri dan koleksi satwa yang masih ada maupun yang
sudah punah. Satwa yang dipamerkan tentu bukan dalam kondisi hidup, melainkan
satwa yang sudah diawetkan atau berupa patung rekonstruksi.
Satwa yang
diawetkan dapat dinikmati dalam bentuk diorama. Di dalam tiap diorama terdapat
satwa beserta habitatnya. Habitat disesuaikan dengan kondisi lingkungan hidup
dari satwa tersebut. Macam-macam habitat yang dapat dilihat antara lain padang
pasir, hutan, daerah salju, dan habitat lainnya. Diorama habitat dan satwa yang
ada di dalamnya terlihat nyata, sehingga banyak pengunjung yang memang sengaja
datang untuk mengenalkan berbagai jenis satwa kepada anak-anak mereka. Selain
itu, diorama ini juga akan membuat pengunjung dapat menikmati pemandangan alam
yang indah yang merupakan habitat asli satwa.Selain diorama hewan darat, ada
pula diorama ikan. Berbagai macam ikan dari berbagai belahan dunia dan dalam
tempat hidup yang berbeda-beda. Diorama ikan terlihat unik, karena diorama
mampu menampilkan tempat hidup ikan yang berbeda-beda. Habitat ikan di sungai,
danau, rawa, laut dangkal sampai habitat ikan laut dalam tersaji nyata.
Pengunjung seolah-olah sedang menyelam dan menyaksikan berbagai jenis ikan
disini.
Insektarium
Insektarium berisi 5000 lebih jenis serangga yang didapatkan dari berbagai
tempat seperti Peru, Papua Nugini, Kolumbia, Malaysia dan bahkan dari Pulau
Madagaskar di pantai timur Afrika, tak ketinggalan juga dari hutan
Indonesia. Melihat jenis-jenis serangga dapat menambah pengetahuan kita
karena tidak semua serangga yang dipamerkan bisa kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari.
Fish World
Disini pengunjung
bisa menikmati fish diorama berupa diorama kehidupan bawah air. Baik kehidupan
di air tawar seperti sungai, danau maupun rawa, juga di air laut dengan
beberapa kedalaman yang berbeda-beda. Di sini pengunjung seperti dibawa di
kedalam air dan melihat langsung ikan di habitatnya.
Pameran Fosil
Hal menarik lain
yang ada di museum ini adalah pameran fosil. Aneka fosil yang dipamerkan
mempunyai daya tarik tersendiri. Fosil-fosil direkonstruksi sehingga menyerupai
struktur satwa sebenarnya. Susunan fosil yang berupa tulang-tulang ini membuat
pengunjung bisa membayangkan bentuk satwa yang sudah punah. Misalnya, fosil
dinosaurus dan tyrex yang mungkin biasanya hanya bisa dilihat dari televisi,
kini dapat dinikmati secara langsung. Anda dapat mengagumi betapa besarnya
dinosaurus. Ada pula fosil-fosil dari binatang yang hidup di air.
B.
Air
Terjun Coban Rondo
Air terjun Coban Rondo
terletak di lereng Gunung Kawi, Kabupaten Malang yang menurut administrasi
pengelolaan hutan masuk dalam wilayah KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Perum
Perhutani Malang. Sedangkan menurut administrasi pemerintahan, Cobanrondo berada
di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Untuk berkunjung ke tempat wisata
ini tidak terlalu sulit, karena saat melewati jalan raya antara Batu menuju
Pujon, Anda dapat melihat petunjuk jalan menuju ke air terjun Coban Rondo.
Jalanan yang sudah baik memudahkan pengunjung yang datang menggunakan
kendaraan. Tempat wisata ini juga dapat dicapai dengan menggunakan angkutan
umum karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari keramaian.
Menikmati
Cobanrondo
Jika ingin mencapai
air terjun, Anda harus berjalan kaki sekitar 2 km dari loket pembelian karcis.
Perjalanan akan tidak terasa berat karena rimbunnya pepohonan hijau yang akan
melindungi Anda dari sengatan sinar matahari dan memberi banyak oksigen untuk
paru-paru. Jalan setapak yang harus dilewati sudah baik sehingga tidak
memberatkan perjalanan Anda.
Dengan suhu
rata-rata sekitar 22 derajat Celcius, Anda akan menikmati kesejukan suasana.
Sehingga tidak heran jika banyak pengunjung yang senang untuk bersantai di
bawah pepohonan atau duduk sejenak diatas bangku batu yang tersedia.
Dalam tempat wisata
ini juga ada fasilitas lain seperti arena bermain anak atau tempat untuk Anda
yang ingin berkemah di alam terbuka. Dalam perjalanan, Anda akan melewati
jembatan yang membentang di atas sungai. Suara riak air terdengar menyejukkan.
Di ujung jalan, banyak pula pedagang-pedagang yang menawarkan makanan, minuman,
atau souvenir unik yang bisa dijadikan kenang-kenangan atau oleh-oleh.
Hal lain yang juga
menarik adalah adanya monyet-monyet yang muncul untuk meminta atau mencari
makanan dari para pengunjung. Tingkahnya yang lucu, banyak menarik perhatian
anak-anak.
Air Terjun
Coban Rondo
Saat tiba di depan
air terjun Coban Rondo, suasana segar dan dingin langsung terasa. Air terjun
dengan ketinggian 84 meter ini terlihat perkasa dengan mencurahkan begitu
banyak air. Pada musim hujan, debit air terjun sebanyak 150 liter setiap detik,
sedangkan pada musim kemarau debit airnya 90 liter per detik.
Rasa penat akan
hilang dengan menikmati air terjun yang berada pada ketinggian 1.135 meter di
atas permukaan laut. Pemandangan indah alami di sekitar air terjun dapat
memberikan ketenangan. Anda juga dapat merasakan dinginnya air yang menghujani
tubuh atau berenang di kolam di bawah air terjun yang akan memberi kesegaran.
Kesempatan untuk berfoto di depan air terjun bersama teman atau keluarga tidak
pernah dilewatkan para pengunjung.
Legenda
Coban Rondo
Coban
merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti air terjun. Sedangkan rondo
berarti janda. Ada legenda tentang asal-usul nama air terjun ini. Cerita
ini dapat Anda lihat di dekat air terjun, di dalam sebuah bingkai kaca,
tertulis Legenda Cobanrondo yang merupakan asal-usul nama tempat ini.
Kisahnya adalah
ketika pasangan suami istri yang baru menikah. Sang istri bernama Dewi
Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi. Sedangkan suaminya bernama Raden Baron
Kusuma yang berasal dari Gunung Anjasmoro.
Ketika pernikahan
sudah mencapai 36 hari (selapan), Dewi Anjarmwati mengajak suaminya untuk
mengunjungi Gunung Anjasmoro, daerah asal suaminya. Orang tua Dewi Anjarwati
melarang keduanya pergi karena baru selapan. Tetapi, Dewi Anjarwati dan
suaminya tetap berkeras untuk pergi.
Ketika dalam
perjalanan, mereka berdua dikejutkan dengan kehadiran Joko Lelono yang tidak
diketahui asal-usulnya. Joko Lelono terpikat oleh kecantikan Dewi Anjarwati dan
berusaha merebutnya.
Akhirnya
perkelahian antara Raden Baron Kusuma dengan Joko Lelono tidak dapat
dihindarkan. Kepada punokawan yang menyertainya, Raden Baron berpesan agar Dewi
Anjarwati disembunyikan di tempat yang ada cobannya (air terjun). Perkelahian
terus berlangsung sampai akhirnya Raden Baron dan Joko Lelono sama-sama tewas.
Dengan demikian Dewi Anjarwati menjadi janda atau dalam bahasa Jawa yaitu
rondo. Sejak saat itu, air terjun tempat Dewi Anjarwati menunggu suaminya
disebut Coban Rondo. Konon, batu besar di bawah air terjun merupakan tempat
duduk sang putri.
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil
laporan diatas kami dapat mengambil kesimpulan bahwa:
- Jatim park sangat penting untuk
siswa siswi sebagai taman belajar dan rekreasi.
- karya wisata dapat memfaatkan
obyek yang kita kunjungi sebagi sumber belajar.
- untuk mengembangkan kesedaian
bakat-bakat dan ketrampilan mereka yang bermacam-macam, dan menyiapkan
generasi muda sekurang-kurangnya dan yang akan datang serta untuk
memajukan masyarakat pada umumnya.
b.
Saran:
Kegiatan ini
sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di luar sekolah, mohon kegiatan
ini di adakan kembali.
LAMPIRAN
Insektarium berisi 5000 lebih jenis serangga yang didapatkan dari berbagai tempat seperti Peru, Papua Nugini, Kolumbia, Malaysia dan bahkan dari Pulau Madagaskar di pantai timur Afrika, tak ketinggalan juga dari hutan Indonesia. Melihat jenis-jenis serangga dapat menambah pengetahuan kita karena tidak semua serangga yang dipamerkan bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.